HELLO WELCOME TO BLOG ZULFA

  • Features
  • _Multi DropDown
  • __DropDown 1
  • __DropDown 2
  • __DropDown 3
  • _ShortCodes
  • _SiteMap
  • _Error Page
  • Seo Services
  • Documentation
  • Download This Template

Follow Us @soratemplates

Wednesday, January 9, 2019

MEKANISME PENDENGARAN MANUSIA

by zulfa septiana dewi on January 09, 2019

Mekanisme Pendengaran pada Telinga Manusia dan Perancangan Akustik Ruang

Go to the profile of Laudita Natasha
Laudita Natasha
Mar 20, 2018

A. Telinga manusia

Telinga merupakan salah satu organ tubuh yang dimiliki oleh manusia yang berfungsi sebagai indera pendengaran yang menerima dan menginterpreta-sikan gelombang suara yang diterima, juga untuk menjaga keseimbangan. Telinga memiliki reseptor khusus yang berfungsi untuk mengenali geetaran suara dengan batas frekuensi yang dapat didengar, yaitu pada frekuensi 20–20k Hz.
1. Bagian-bagian telinga manusia
Berdasarkan letaknya, telinga manusia dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu telinga luar, tengah, dan dalam. Setiap bagian telinga tersebut memiliki tugas dan fungsi masing-masing. Jika salah satu dari bagian telinga memiliki gang-guan, maka akan mempengaruhi proses pendengaran secara keseluruhan.
Gambar 1. Bagian-bagian telinga manusia
a. Telinga luar
Telinga luar berfungsi sebagai penangkap getaran bunyi dari luar. Bagian telinga luar terdiri dari daun telinga (pinna) dan liang telinga. Daun telinga berfungsi sebagai penangkap dan pengumpul getaran suara. Liang telinga atau saluran telinga berfungsi untuk menjaga agar tidak ada benda asing masing kedalam. Pada dinding saluran telinga luar dihasilkan minyak serumen.
b. Telinga tengah
Telinga tengah merupakan rongga yang berisi udara dan berfungsi menjaga tekanan udara agar tetap seimbang. Bagian telinga tengah terdiri dari gen-dang telinga (tymphanic membrane) dan tiga tulang pendengaran (malleus, inkus, stapes). Gendang telinga berfungsi sebagai penghubung antara telinga luar dan telinga tengah. Gendang telinga bergetar dengan cepat dalam mene-rima gelombang suara dan mengubah energi suara menjadi energi mekanik. Tulang pendengaran saling terhubung satu sama lain dan berfungsi untuk mengirimkan getaran yang diterima gendang telinga menuju telinga dalam.
Gambar 2. Organ Telinga Tengah Manusia
c. Telinga dalam
Telinga dalam terdiri atas bagian tulang dan bagian membran. Bagian telinga dalam terdiri dari koklea (rumah siput). Didalam koklea terdapat organ korti yang merupakan organ pendengaran. Didalam organ korti terdapat sel-sel rambut sensori yang merupakan reseptor getaran.
2. Mekanisme sistem pendengaran manusia
Proses mendengar diawali dengan gelombang suara masuk melalui telinga luar (daun telinga). Kemudian gelombang suara memasuki rongga telinga dan mengalami amplifikasi melalui proses resonansi. Selanjutnya gelombang suara akan menuju membran timpani. Di membran timpani, gelombang suara diubah menjadi getaran. Getaran tersebut akan menyebabkan tiga tulang pendengaran ikut bergetar untuk mengubah tekanan suara menjadi energi mekanik. Dalam proses ini terjadi penyamaan impedansi antara telinga luar dan telinga bagian tengah. Kemudian getaran diteruskan ke koklea, dimana pada koklea terdapat cairan yang akan ikut bergetar. Akibat getaran tersebut, cairan akan bergerak dan merangsang sel-sel rambut pada organ korti yang terdapat di koklea. Getaran tersebut kemudian akan dikirimkan melalui saraf sensoris menuju otak dalam bentuk impuls. Otak menerima impuls dan me-nerjemahkannya sebagai suara.
Manusia dapat melakukan persepsi terhadap gelombang akustik yang dite-rima. Persepsi tersebut terbagi dua, yaitu Interaural Time Difference (ITD) dan Interaural Intensity Difference (IID).
a. Interaural Time Difference (ITD), merupakan perbedaan waktu saat gelombang suara sampai pada kedua teli-nga. Kedua telinga dipisahkan oleh jarak 18 cm sehingga menyebabkan terja-dinya perbedaan waktu tersebut. Telinga yang lebih dekat dengan sumber su-ara akan lebih cepat menerima gelombang suara dibandingkan telinga yang lain.
b. Interaural Intensity Difference (IID), menunjukkan bahwa posisi telinga yang lebih dekat dengan sumber suara akan menerima intensitas suara yang lebih tinggi dibandingkan telinga yang lain.
3. Memperbaiki fungsi pendengaran
Gangguan pendengaran pada manusia dapat bersifat sementara dan perma-nen. Gangguan pendengaran sementara (temporary threshold shift) terjadi karena kenaikan nilai ambang pendengaran secara sementara setelah adanya bising dan bersifat reversible. Hal ini dapat terjadi karena level suara, durasi pajanan, frekuensi yang diuji, usia, jenis kelamin, dll. Umumnya akan hilang setelah pemulihan ambang dengar selama 1–7 hari. Gangguan pendengaran permanen (permanent threshold shift) terjadi ketika seseorang telah mende-ngar bising berlebih dalam jangka waktu yang lama, sehingga mengalami ke-hilangan pendengaran yang bersifat permanen dan tidak dapat disembuh-kan (irreversible).
Gangguan pendengaran dapat ditanggulangi dengan alat bantu dengar tuli. Alat bantu dengar sendiri terdiri dari sebuah mikrofon untuk menangkap su-ara, amplifier untuk meningkatkan volume suara, speaker untuk menghantar-kan suara yang volumenya telah dinaikkan. Selain itu dapat juga mengguna-kan pencangkokan koklea (implant koklea). Implant koklea dilakukan pada penderita tuli berat yang tidak dapat mendengar meskipun telah mengguna-kan alat bantu dengar. Alat ini dicangkokan dibawah kulit di belakang teli-nga. Alat ini terdiri dari sebuah mikrofon untuk menangkap suara sekitar, prosesor percakapan untuk memilih dan mengubah suara yang tertangkap mikrofon, sebuah transmitter dan stimulator/penerima untuk menerima si-nyal dari prosesor percakapan dan merubahnya menjadi gelombang listrik, dan elektroda untuk mengumpulkan gelombang dari stimulator dan mengi-rimnya ke otak.
Gambar 3. Implant Koklea

B. Material akustik

1. Jenis-jenis material akustik absorber
Jenis-jenis material akustik absorber (penyerap suara) dapat dibedakan men-jadi empat, yaitu bahan porous, panel absorpsi, resonator, dan manusia (pakaian) juga benda di sekeliling ruangan.
a. Bahan porous, adalah bahan yang menyerap energi suara dengan mengu-bah energi suara menjadi energi panas dalam pori-pori lalu diserap. Contoh bahan porous antara lain busa, karpet, gorden, glasswool. Absoptivitas me-ningkat seiring dengan bertambahnya ketebalan material. Penyerapan pada frekuensi rendah dapat ditingkatkan dengan memasang material jauh dari dinding.
b. Panel absorpsi, terdiri dari tiga macam, yaitu:
• Panel langsung menempel pada tembok. Absorpsi nya kecil baik pada frekuensi tinggi maupun rendah
• Rongga antara panel dan tembok kosong. Dengan adanya rongga, karakte-ristik absorpsi berubah. Pada frekuensi rendah, koefisien absorpsi lebih besar daripada saat frekuensi tinggi
• Rongga antara panel dan tembok diisi glasswool. Pada frekuensi rendah, koefisien absorpsi semakin besar
c. Resonator
Resonator menyerap energi bunyi paling efisien dalam pita frekuensi sempit dekat resonansi. Peredaman berada dalam pita frekuensi sempit di dekat resonansi.
d. Manusia, pakaian, atau benda di sekeliling ruangan
Untuk faktor-faktor seperti manusia, pakaian, atau benda-benda di sekeliling ruangan, dapat dilihat dari koefisien absorpsi nya.
2. Contoh aplikasi rekayasa material akustik
Dalam merancang suatu auditorium, terdapat beberapa syarat kondisi akus-tik, yaitu:
a. Tingkat tekanan suara cukup untuk semua tempat di dalam ruangan dan merata.
b. Waktu dengung optimal sesuai fungsi dan volume ruangan
c. Bebas dari cacat akustik (echo, konsentrasi suara, bayangan suara)
d. Bebas dari bising yang mengganggu dari luar maupun dari dalam ruangan
e. Jarak ke sumber suara sedekat mungkin
f. Letakkan sumber suara lebih tinggi dari audiens
g. Lantai meninggi pada bagian belakang
h. Sumber suara dikelilingi permukaan pantul
i. Langit-langit memiliki bentuk yang memantulkan ke seluruh audiens (memiliki sudut tertentu)
Untuk merekayasa material akustik, dapat dilakukan dengan mengubah ma-terial menjadi absorber atau reflektor sesuai fungsinya. Untuk kasus peman-tulan energi suara yang berlebihan sehingga mengganggu kejelasan suara ucapan, maka perlu dilakukan penggantian material akustik reflektor yang berlebihan menjadi absorber atau penambahan material absorber. Selain itu, pemantulan energi suara yang berlebihan dapat disebabkan karena terdapat cacat akustik.
Agar suara yang sampai ke audiens terdengar jelas, dapat dilakukan dengan membuat dinding di daerah panggung/sumber suara berbahan reflektor. Se-lain itu, langit-langit dibuat berbahan reflektor dengan sudut tertentu untuk merefleksikan gelombang suara dari sumber ke audiens secara merata. Pele-takkan kursi audiens dibuat berundak agar suara sampai ke audiens tidak ter-halang oleh audiens di depannya. Pada bagian dinding digunakan bahan re-flektor dan absorber agar suara yang datang dapat dipantulkan menuju au-diens, tetapi tidak dengan energi yang berlebihan. Lantai dan kursi audiens dibuat berbahan absorber agar suara dapat diserap.
Cacat akustik juga dapat mempengaruhi pemantulan energi suara yang berle-bihan. Untuk menanggulangi hal tersebut dapat dilakukan dengan membuat dinding tidak merata agar pantulan suara tersebar, dan pada dinding bagian belakang dibuat berbahan absorber.

C. Coincidence effect

Coincidence effect adalah efek yang disebabkan oleh frekuensi tinggi. Gelom-bang yang memiliki frekuensi tinggi menyebabkan gelombang berjalan longi-tudinal disepanjang dinding.
Gambar 4. Coincidence Effect

D. Karakteristik transmission loss

Berdasarkan frekuensi kerja, karakteristik transmission loss dapat dibagi menjadi tiga, yaitu stiffness control, mass control, dan damping control region.
Gambar 5. Karakteristik Transmission Loss
1. Stiffness control region, yaitu karakteristik transmisi suara yang disebabkan karena adanya kekakuan material. Stiffness control terjadi untuk transmisi panel pada frekuensi yang rendah. Pada stiffness control region, suara akan mengalami penurunan sebesar 6 dB untuk setiap satu oktaf.
2. Damping control region, yaitu karakteristik transmisi suara yang dipengaruhi oleh coincidence effect. Damping control terjadi untuk transmisi panel pada frekuensi kritis.
3. Mass control region, yaitu karakteristik transmisi suara yang dipengaruhi oleh massa dari material. Mass control terjadi untuk transmisi panel pada frekuensi diatas frekuensi resonansi terendah. Pada mass control region, suara akan mengalami peningkatan sebesar 6 dB untuk setiap satu oktaf.
Berdasarkan konsep tentang karakteristik transmission loss diatas, kita dapat melakukan perancangan selubung ruangan. Untuk ruangan yang digunakan untuk kegiatan musik, dibutuhkan dominasi energi suara berfrekuensi ren-dah sehingga suara dari dalam ruangan tidak mengganggu dan terganggu daerah luar ruangan. Perancangan selubung dapat dilakukan dengan meng-gunakan material reflektor secara optimal agar suara yang terdengar sama pada semua tempat di dalam ruangan. Untuk menanggulangi kelebihan ener-gi pemantulan, dapat digunakan bahan absorber yang banyak untuk mence-gah suara yang berlebihan sehingga dapat diredam. Hal ini bertujuan agar suara musik yang berada di dalam ruangan terdengar merata ke seluruh rua-ngan dan tidak mengganggu dan terganggu oleh keadaan luar ruangan, sama halnya seperti perancangan auditorium.
Untuk ruangan yang digunakan untuk kegiatan percakapan, dominasi energi yang dibutuhkan tidak pada frekuensi serendah untuk ruangan musik. Pada ruangan ini diperlukan material reflektor pada dinding depan, dinding sam-ping, dan lanngit-langit depan. Pada dinding belakang, langit-langit bela-kang, dan lantai dapat menggunakan bahan absorber.
SUMBER
Kinsler, Lawrence E., dkk. 2000. Fundamentals of Acoustics 4th Edition. New York: John Wiley & Sons.
Ih, Jeong-Guon. 2018. Sound Reflection and Transmission at Discontinuities. Bandung. Institut Teknologi Bandung.
http://budisma.net/2015/05/fungsi-bagian-bagian-telinga-manusia.html
http://www.softilmu.com/2015/04/Pengertian-Bagian-Bagian-Telinga-Fungsi-adalah.html
https://medium.com/@lauditant/mekanisme-pendengaran-pada-telinga-manusia-dan-perancangan-akustik-ruang-38ef8be8591d

Cara Kerja Pendengaran

  1. Bunyi masuk ke liang telinga dan menyebabkan gendang telinga bergetar.
  2. Gendang telinga bergetar oleh bunyi.
  3. Getaran bunyi bergerak melalui osikula ke rumah siput.
  4. Getaran bunyi menyebabkan cairan di dalam rumah siput bergetar.
  5. Getaran cairan menyebabkan sel rambut melengkung. Sel rambut menciptakan sinyal saraf yang kemudian ditangkap oleh saraf auditori. Sel rambut pada salah satu ujung rumah siput mengirim informasi bunyi nada rendah dan sel rambut pada ujung lain mengirim informasi bunyi nada tinggi.
  6. Saraf auditori mengirim sinyal ke otak di mana sinyal ditafsirkan sebagai bunyi.

https://www.medel.com/id/how-hearing-works/

Jelaskan Mekanisme Proses Mendengar pada Manusia?

Pada pembahasan kali ini akan dijelaskan mekanisme mendengar dan proses mendenggar pada manusia.

Sebagaimana telah diketahui bahwa alat indrayang berfungsi sebagai alat pendengaran adalah telinga.

Masih ingatkah kalian tentang bagian-bagian telinga beserta fungsinya?

Bagaimanakah kita dapat mendengar suatu bunyi?

Kita dapat mendengar suatu bunyi pada dasarnya dengan urutan sebagaimana diperlihatkan pada gambar berikut ini.
Jelaskan Mekanisme Proses Mendengar pada Manusia?
Proses perjalanan bunyi

Mekanisme proses mendengar sesuai gambar di atas adalah sebagai berikut!

1) Gelombang bunyi diterima daun telinga.

2) Gelombang bunyi disalurkan masuk oleh liang telinga.

3) Gelombang bunyi menggetarkan gendang telinga.

4) Getaran tersebut diteruskan oleh tulang-tulang pendengaran (osikel).

5) Getaran diteruskan ke tingkat jorong dan menggetarkan cairan limfe di dalam kokhlea.

6) Getaran cairan limfe di dalam kokhlea menggerakkan sel reseptor organ korti, yang menghasilkan impuls untuk dihantarkan oleh saraf pendengar ke otak untuk diartikan.

7) Getaran cairan limfe juga menggerakkan tingkap bulat bergerak keluar masuk untuk mengatur tekanan udara di dalam agar seimbang dengan tekanan di luar.
Jelaskan Mekanisme Proses Mendengar pada Manusia?
https://www.berpendidikan.com/2015/10/jelaskan-mekanisme-proses-mendengar-pada-manusia.html

 

Search Results

Animasi - Makanisme proses mendengar pada manusia - YouTube


https://www.youtube.com/watch?v=lNJrHpdLtq0
Translate this page
Video for MEKANISME PENDENGARAN MANUSIA▶ 1:38
Dec 11, 2016 - Uploaded by Ardy S
Animasi mekanisme proses mendengar pada manusia. Materi sesuai dengan mata pelajaran pada ...

pROSES MENDENGAR SUARA.mpg - YouTube


https://www.youtube.com/watch?v=M1RIjgiHNoE
Translate this page
Video for MEKANISME PENDENGARAN MANUSIA▶ 1:54
Nov 25, 2011 - Uploaded by Biologi Klaten
Gelombang bunyi yang masuk ke dalam telinga luar menggetarkan gendang telinga. Getaran ini akan ...

Mekanisme Proses Mendengar pada Manusia - YouTube


https://www.youtube.com/watch?v=NM_FH97pxFU
 - Translate this page
Video for MEKANISME PENDENGARAN MANUSIA▶ 4:11
Feb 1, 2017 - Uploaded by eka saputra
Indera Pendengaran. ... Mekanisme Proses Mendengar pada Manusia. eka saputra. Loading ...
Share This:
Facebook Twitter Google+ Pinterest Linkedin
IPA BAB 10
at January 09, 2019 quickedit
Email ThisBlogThis!Share to XShare to FacebookShare to Pinterest
Tags IPA BAB 10

No comments:

Post a Comment

Newer
Story
Older
Story
Subscribe to: Post Comments (Atom)

8 GALAXY

  • ANANDA SYIFA MAHOTRA
  • ANDREAS RENO ARMADONA
  • ANNISA ATAYA ZAHRA
  • BISMA ALINGGA WIJANARKO
  • DECA RAHMADANI KUSUMA AYU PURNAMA RATRI
  • DEVONA AYUNING SULISTYOWATI
  • DHEA SRI HENRI NURAINI
  • FAIZ QUDSI MAULANA
  • FIRDA HANIF SYAFABILLA
  • FRANSISKUS SATRIO CHRIS NUGRAHA
  • GITA AMANDA PUTRIANI
  • HAYA AZIZAH NUR ALYA
  • JORDAN SYAHPUTRA
  • KAVITA NURDIANA LATIFAH
  • MARCELLA INOVA SICA RIAJI
  • MEIRYL ANINDYA AILSA
  • MERRIETA SYAFA INDIRAWATI
  • NENIA DEWI ANGGRAENI
  • SEPTIANI KUMALA DEWI
  • TANGSEN SAID SRI WICAKSONO
  • YUDHA ILHAM PRATAMA
  • YUSHINTA RIZQI NUGRATWANTI PUTRI
  • ZULFA SEPTIANA DEWI
  • SHELY ANGEL CHRISHANITA
Dripping Morning Dew Red Rose

About Me

About Me
Munere veritus fierent cu sed, congue altera mea te, ex clita eripuit evertitur duo. Legendos tractatos honestatis ad mel. Legendos tractatos honestatis ad mel. , click here →

Social

  • Follow on Twitter
  • Like on Facebook
  • Subscribe on Youtube
  • Follow on Instagram

Popular

  • JENIS-JENIS PESAWAT SEDERHANA (RODA BERPOROS)
    JENIS-JENIS PESAWAT SEDERHANA (RODA BERPOROS)
    Roda Berporos/roda bergandar Roda berporos merupakan roda yang di dihubungkan dengan sebuah poros yang dapat berputar bersama-sama. Ke...
  • ORGAN PERNAPASAN MANUSIA
    Organ Pernapasan dan Fungsinya 1. Hidung dan Rongga Hidung Hidung adalah organ terluar yang langsung bersentuhan dengan gas atau u...
  • JENIS-JENIS PESAWAT SEDERHANA (KATROL)
    JENIS-JENIS PESAWAT SEDERHANA (KATROL)
     Katrol Katrol merupakan roda yang berputar pada sebuah poros yang diberi tali atau rantai pada bagian sisinya. Katrol berguna untuk ...

Archive

  • ▼  2019 (64)
    • ►  March 2019 (4)
    • ▼  January 2019 (60)
      • ROCKET AIR
      • GEMA
      • KORNEA (BAGIAN MATA)
      • TELESKOP
      • MIKROSKOP
      • KACA PEMBESAR
      • KAMERA
      • INDRA PENGLIHATAN SERANGGA
      • INDRA PENGLIHATAN MANUSIA
      • LENSA
      • PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA CERMIN CEMBUNG
      • PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA CERMIN LEKUNG
      • PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA CERMIN CEKUNG
      • PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA CERMIN DATAR
      • SIFAT-SIFAT CAHAYA
      • PENGUJIAN ULTRASONIK
      • SONIFIKASI
      • PEMBERSIH ULTRASONIK
      • TERAPI ULTRASONIK
      • SONAR
      • ULTRASONOGRAFI (USG)
      • PENDENGARAN PADA HEWAN
      • MEKANISME PENDENGARAN MANUSIA
      • BUNYI
      • GELOMBANG
      • GETARAN
      • BIANG KERINGAT
      • JERAWAT
      • KANKER GINJAL
      • DIABETES INSIPIDUS
      • HEMATURIA
      • ALBUMINURIA
      • BATU GINJAL
      • NEFRITIS
      • HATI
      • PARU PARU
      • KULIT
      • GINJAL
      • KANKER PARU PARU
      • ASMA
      • TUBERCULOSIS (TBC)
      • PNEUMONIA
      • FARINGITIS
      • TONSILITIS
      • INFLUENZA
      • VOLUME PERNAPASAN
      • FREKUENSI PERNAPASAN
      • MEKANISME PERNAPASAN MANUSIA
      • ORGAN PERNAPASAN MANUSIA
      • CARA CEK TEKANAN DARAH
      • APLIKASI KONSEP TEKANAN ZAT PADA MAKHKLUK HIDUP
      • TEKANAN HIDROSTATIS
      • HUKUM ARCHIMENDES
      • HUKUM PASKAL
      • TEKANAN GAS PADA PROSES PERNAPASAN MANUSIA
      • TEKANAN DARAH PADA SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA
      • PENGANGKUTAN AIR DAN NUTRISI PADA TUMBUHAN
      • TEKANAN GAS
      • TEKANAN ZAT CAIR
      • TEKANAN ZAT PADAT
  • ►  2018 (36)
    • ►  November 2018 (17)
    • ►  August 2018 (5)
    • ►  July 2018 (14)

Labels

  • IPA BAB 1
  • IPA BAB 10
  • IPA BAB 11
  • IPA BAB 2
  • IPA BAB 5
  • IPA BAB 6
  • IPA BAB 7
  • IPA BAB 8
  • IPA BAB 9

About

About Me
Munere veritus fierent cu sed, congue altera mea te, ex clita eripuit evertitur duo. Legendos tractatos honestatis ad mel. Legendos tractatos honestatis ad mel. , click here →

Tags

Popular Posts

  • JENIS-JENIS PESAWAT SEDERHANA (RODA BERPOROS)
    JENIS-JENIS PESAWAT SEDERHANA (RODA BERPOROS)
    Roda Berporos/roda bergandar Roda berporos merupakan roda yang di dihubungkan dengan sebuah poros yang dapat berputar bersama-sama. Ke...
  • ORGAN PERNAPASAN MANUSIA
    ORGAN PERNAPASAN MANUSIA
    Organ Pernapasan dan Fungsinya 1. Hidung dan Rongga Hidung Hidung adalah organ terluar yang langsung bersentuhan dengan gas atau u...
  • JENIS-JENIS PESAWAT SEDERHANA (KATROL)
    JENIS-JENIS PESAWAT SEDERHANA (KATROL)
     Katrol Katrol merupakan roda yang berputar pada sebuah poros yang diberi tali atau rantai pada bagian sisinya. Katrol berguna untuk ...
  • PENGANGKUTAN AIR DAN NUTRISI PADA TUMBUHAN
    PENGANGKUTAN AIR DAN NUTRISI PADA TUMBUHAN
    Sistem Transportasi Air dan Nutrisi Pada Tumbuhan Lengkap Hallo Agan...Pernahkah agan berpikir mengapa bunga potong yang dil...

Categories

Created By SoraTemplates | Distributed By Gooyaabi Templates